Bandara Depati Parbo Kerinci |
KABARKERINCI – Perkembangan Bandara Depati Parbo Kerinci mendapat perhatian serius dalam pembangunannya. Pada tahun 2017 Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI akan memberikan bantuan untuk pembebasan lahan.
Kadis Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kerinci, Julizarman mengatakan dana pusat dari Kemenhub RI sebesar Rp15 milyar tersebut nantinya diperuntukkan bagi ganti rugi lahan. Pembuatan pintu masuk bandara di perbatasan Desa Koto Iman dengan Desa Sebukar yang juga akan dibangun pada 2017 mendatang. “Rp 15 milyar itu khusus hanya untuk ganti rugi lahan,” ungkapnya kemarin (23/12).
Namun dijelaskan Julizarman, dana tersebut belum bisa dicairkan sebelum Pemkab Kerinci menyerahkan ukuran lahan yang terpakai nantinya, beserta dengan hasil kajian dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
Ia menyebutkan pada awal tahun 2017 terlebih dahulu dilaksanakan pengukuran lahan oleh Badan Pertanahan Negara (BPN) Kerinci. Setelah mendapatkan luas lahan yang akan terpakai, selanjutnya hasil tersebut diserahkan ke KJPP untuk dilakukan penilaian harga tanah.
“Setelah penilaian harga tanah oleh KJPP selesai, baru bisa diusulkan untuk pencairan dana bantuan pusat senilai Rp15 Milyar tersebut,” tambahnya.
Bahkan saat ini Pemkab Kerinci telah menganggarkan dana dari APBD 2017 untuk biaya pajak pengukuran lahan oleh BPN Kerinci. “Untuk pajak pengukuran lahan, kita sudah anggarkan melalui APBD 2017 senilai 500 juta,” katanya.
Untuk pengembangan Bandara Depati Parbo sambung Julizarman, Pemkab Kerinci bersama dengan pihak Bandara, Camat dan Kepala Desa telah mengindentifikasi tanah yang akan dibebaskan.
“Nanti Dinas Perhubungan akan memberitahu pihak pertanahan untuk mengukur lahan yang akan dibebaskan,” katanya.
Pemkab Kerinci juga telah melaporkan hal tersebut kepada Gurbernur Jambi bahwa prosedur untuk pembebasan lahan sudah sesuai dan terpenuhi.
“Jika telah selesai semua pihak provinsi akan membayar sesuai dengan harga yang telah ditentukan,” tandasnya.