Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Riau menggandeng insan pers dalam pengawasan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019. |
Pekanbaru – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Riau menggandeng insan pers dalam pengawasan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019.
Diharapkan, pesta demokrasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan benar. Sebagai langkah awal, Bawaslu Riau menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Tahapan Pengawasan Pileg dan Pilpres Tahun 2018 bersama Wartawan Sahabat Bawaslu Provinsi Riau.
Ketua Bawaslu Riau, Rusidi Rusdan, mengungkapkan, selain rakor, kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, juga akan diisi dengan pelatihan untuk insan pers dalam upaya pengawasan Pileg dan Pilpres tahun 2019 mendatang.
“Kita memberdayakan lagi peranan sahabat wartawan dalam pngawasan Pemilu. Wartawan merupakan kelompok yang punya idelisme dalam menegakan keadilan,” ungkap Rusidi Rusdan kala membuka kegiatan yang diikuti puluhan insan pers, di Hotel Grand Elite, Jalan Riau, Jumat (22/12).
Pentingnya peran wartawan dalam Pemilu, sebut Rusidi, sudah terlihat sebelum adanya Bawaslu di Indonesia. Menurutnya, wartawan adalah tonggak demokrasi. “Tidak sedikit yang dirasakan masyarakat dari yang dihasilkan oleh wartawan dalam upaya pengawasan Pemilu.
Dulunya pers merupakan unsur pengawas Pemilu dulunya. Inilah yang mengapa kami harus menggandeng sahabat-sahabat wartawan,” lanjut Rusidi.
Lebih lanjut, Rusidi berharap pelaksanan pesta rakyat mendatang, dapat berjalan dengan baik dan benar. Salah satu unsur ini saja jika tidak dipenuhi, kayanya, berarti penyelenggaraan Pemilu masih ada kekurangan.
“Pemilu yang baik ini dalam sejarah sudah kita lakukan, seperti di masa orde baru. Tetapi apakah itu sudah benar, Saya yakin kita semua akan menjawab tidak. Itu (Pemilu saat itu,red) sudah by setting. Itu baik tapi tidak benar,” terangnya.
“Sementara, jika kita lihat bagaimana pelaksanaan Pemilu tahun 2014. Sudah transparan. Tetapi seiring dengan itu, pelaksanaan Pemilu saat itu masih tidak baik. Banyaknya informasi yang menyebutkan adanya penyedotan data KPU, kecurangan di Papua, dan lain sebagainya. Saya pikir dua masalah ini menjadi hal penting, baik dan benar. Ini tidak hanya tugas Bawaslu saja, tapi juga peran sahabat pers,” ujarnya.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk menangkal hoax atau berita bohong yang berpotensi merusak suasana Pemilu yang diharapkan berjalan baik dan benar.
Rusidi berharap di akhir kegiatan ini nantinya, akan ada deklarasi bersama.
“Kita mengajak wartawan sahabat Bawaslu bergenggaman tangan, bersatu mengatakan Bawaslu dan wartawan adalah sahabat yang baik,” harapnya.
Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, Jumat (22/12) hingga Sabtu (23/12). Dalam kegiatan rakor dihari pertama, akan diisi dengan penyampaian materi terkait Urgensi Pengawasan Pemilu Partisipatif, Kebijakan Umum dan Program Strategis Pengawasan Pemilu di Provinsi Riau, Pengawasan Verifikasi Faktual Partai Politik Calon Peserta Pemilu Tahun 2019, serta Prosedur Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih Pilguri 2018.
Sementara dihari kedua, akan disampaikan mengenai Struktur Organisasi dalam Rangka Fasilitasi Pengawasan Pemilu tahun 2019 di Provinsi Riau.(*)